Mungkin sudah seharusnya aku
melupakan kenangan pahit ini,
beberapa peristiwa yang selalu
membuat nafasku tersendu-
sendu, sehingga mataku yang
putih ini sulit untuk ku buka.
Aku mengerti, seharusnya aku tidak meletakan beberapa cerita pribadi ku, cerita perasaanku di
dalam Catatan pribadiku Ini.
Tapi, terserahlah. Aku hanya ingin bercerita di dalam sebuah
tulisan sederhana, yang mungkin tidak ada seorangpun yang akan membacanya.
Apalagi, jika seseorang yang aku maksud dalam ceritaku ini membaca tulisanku, sangat
mustahil.
Aku tau kamu sudah pergi, ntah kemana dan dengan siapa.
Yang jelas, kamu sudah menggantiku dengan laki" lain yang lebih dari segalanya di bandingkan aku untuk mendampingmu.
Mantanmu, yang mungkin menjadikan salah satu sebab kamu pergi meninggalkanku, untuk berusaha bersamanya kembali.
Bukan kamu,
kamu tidak menyesal?
Meninggalkan seseorang tanpa
kejelasan. Dan kamu tau dia sangat menyayangimu`?
Ada yang lebih kejam selain ini`?
Kekejaman yang akan kamu lakukan kepadaku? Ya,
kepadaku. Yang selalu
menyayangimu, meskipun sering km abaikan.
Aku memang bodoh.
Harus kamu ketahui, adakah laki-laki lain yang sepertiku?
Aku hanya satu. Seperti hatiku, yang
seluruhnya telah aku berikan utkmu;
seseorang yang
meninggalkanku dan tidak membalas rasa sayang ini.
Kamu jangan terlalu mudah menganggap aku laki-laki tak punya pendirian.
Ya, aku memang akan lebih dulu mendapatkan seorang penggantimu. Tapi, rasa sayang dan pikiran ini selalu tertuju padamu.
kamu terlalu pintar
membuat aku nyaman dan merasa takut melepaskan apa
yang seharusnya aku lepaskan,
kamu yang sudah pergi dan mungkin takan pernah kembali.
Sesuatu yang tidak pasti dan sangat tidak mungkin untuk
kembali, Sesuatu itulah yang aku tunggu.
Terserah, aku tidak
mendengarkan anggapan orang lain yang menganggapku
bodoh saat aku menunggumu,
hanya aku yang akan mengerti perasaanku. Hanya aku yang
akan merasa sakit, bukan kamu.
Apalagi mereka.
Aku tidak rela
kamu bersama orang Dia.
Aku tidak mau. Aku tidak mau mendengar dan melihatnya.
Sampai kapan aku harus menunggu kamu kembali?
kamu tidak akan pernah kembali.
Kapan lagi kamu akan
mengelus rambutku,
membisikan kata-kata cinta, dan memelukku? Tidak akan pernah terjadi lagi. Jadi, sebenarnya apa yang harus aku lakukan? Aku tidak
mengerti, aku tidak mau menempatkan perasaan sayang
ku kepada orang yang salah lagi.
Aku tidak mau mempermainkan perasaanku,
berpura-pura sayang kepada orang lain. Padahal hati ini
masih untukmu,
aku tidak bisa
belajar munafik.
Aku ingin jujur,
saat aku membutuhkan dan
masih menyayangimu.
Aku tidak bisa membuka hatiku
kepada orang lain, hatiku perlu
beradaftasi sangat lama. Rasa ini seolah mati, seolah hanya
untukmu.
Kapan kmu
merasakan hal yang sama?
Kapan kmu akan
menghargaiku sebagai orang
yang terlalu menyayangimu?
Aku bosan saat aku harus meneteskan air mata,
sedangkan kmu sedang berusaha membuka hati
kepada seseorang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar